Ganjar Pranowo: Hoax Cuma Bisa Bikin Hoek (Muak)!
“Yang tadi disebut berprestasi ayo maju ke depan!”, undang Ganjar mengawali sesi “Gubernur Mengajar”. Kemudian Ganjar berpesan pada Rizki dan Ridho agar kemampuan bela diri yang dimiliki tidak disalahgunakan. “Olahraga itu untuk mengukir prestasi, bukan untuk berkelahi”, pesannya. Tidak hanya itu, orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun mengapresiasi kedua siswa berprestasi tersebut dengan memberi hadiah tabungan pendidikan senilai 500 ribu rupiah.
Melanjutkan
sesi Gubernur Mengajar, Ganjar kembali mengingatkan para generasi muda,
khususnya siswa-siswi SMAN 1 Kota Mungkid agar selalu kritis menggunakan nalar dengan
baik. Ilmu bisa digunakan untuk apa saja, bahkan hal negatif. Karena itu ia
menekankan pendidikan penting untuk membentuk karakter. Sopan santun, budi
pekerti, mencintai keluarga dan orang tua, harus ditanamkan sejak dini.
Menanggapi
Hoax yang kini sudah menjadi industry
di kalangan masyakarat, Ganjar menegaskan agar para generasi muda pengguna
media sosial selalu menggunakan logika berfikir yang kritis dan analitis. “Gunakan cara berfikir cerdas, konfirmasi, tanya
(kebenaran beritanya). Hoax itu sekarang ada pabriknya, sehingga anak-anak muda
sekarang gampang diprovokasi. Kalau baca Hoax bikin kita hoek-hoek (muntah)”, candanya
disambut gelak tawa para siswa.
Ganjar pun mengapresiasi kinerja Kementrian Kominfo dalam menangkal serangan Hoax. “(Kementrian) Kominfo itu sekarang kekinian, bagaimana cara ngecek gambar itu bener apa tidak, maka suruh tanya sama mbah google. Coba browsing, keywordnya yang kira-kira sama dengan gambar itu, ada nggak gambar aslinya, banyak sekali (hasilnya), luar biasa!”.
Orang
tua membelikan anaknya smartphone karena
berharap agar mudah berkomunikasi dengan si anak. “Mau lihat apa aja ada di sini (gadget), mau lihat kejelekan ada, tapi
kebaikan juga ada. Karakter anak, siswa bisa menjadi penyaring ketika mengakses
ini. Jadi kalau ada informasi ini (Hoax), kita bisa cari, kita bisa cek. Karena
nanti akan terjadi ketidakpercayaan, selalu curiga, terjadi distrust karena
adanya Hoax. Maka, bangsa ini besok-besok akan kesulitan ketika harus
mengkonsolidasikan kekuatannya.”
Sang
Gubernur tidak memungkiri repotnya orang-orang yang tidak melek teknologi
karena banyak juga informasi baik yang bisa diakses melalui dunia maya. “Yang
repot adalah yang gaptek (gagap teknologi). Sekarang lagi ada penerimaan CPNS, ngisi
datanya (mendaftar) lewat online, waktunya dibatasi”. Namun Ganjar juga
berulang kali mengingatkan, dunia maya mengandung godaan berat, salah satunya
memicu kekerasan seksual antar pelajar yang baru saja berkenalan lewat media
sosial. Ia berpesan pada para orang tua selalu mengawasi anaknya bermain gadget
agar selalu bertanggung jawab.
Usai
Gubernur Mengajar, saat sesi temu wartawan, Ganjar kembali menegaskan, agar
para aktivis media sosial harus berani melawan Hoax. Hoax seakan menjadi komoditas karena bisa dipesan, dan yang
membuatnya pun dibayar. ”Apalagi umpama
mau ada kontestasi, Pemilihan Kepala Desa, Pemilihan Bupati, Pemilihan Gubernur,
jadi harus berani lawan Hoax ya!”, pungkasnya.
Kota
Mungkid, 07 September 2017
Fany Rachma | Pranata Humas Diskominfo Kab Magelang
Created At : 2017-09-07 00:00:00 Oleh : Fany Rachmawati Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 733