Cindelaras, Rumah Makan Klasik yang Selalu Ngangeni


Created At : 2016-09-23 11:40:44 Oleh : Fany Rachmawati Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 3690

Sahabat Gemilang, singgah di Rumah makan dengan gaya klasik menjadi trend tersendiri bagi para pecinta kuliner. Jika Sahabat Gemilang salah satu dari penikmat kuliner tersebut, Rumah makan ini cocok untuk menjadi tempat singgah sekaligus menghilangkan penat. Apalagi rumah makan ini menyajikan berbagai masakan khas Jawa, cocok sekali dengan lidah orang Jawa. Ditambah dengan pelayanan layaknya makan di rumah sendiri. So pasti... penasaran kan Sahabat Gemilang, Rumah makan apa sih? Dimana sih? Yukkk ikuti terus liputannya bareng Fany Rachma di episode Jajan-Jajan kali ini!

            Wisata kuliner, siapa sihhh yang nggak seneng? Pastinya semua orang suka dengan kegiatan satu ini. Rupanya wisata kuliner sudah menjadi hobi tersendiri bagi sebagian orang. Soal rasa dan tempat pasti akan menjadi nilai tersendiri. Maka dari itu Fany Rachma mengajak Sahabat Gemilang untuk jajan-jajan menikmati lezatnya kuliner di Kabupaten Magelang.

Jika anda sering melancong ke Jogja dari Magelang, saya yakin anda sudah sering melewati rumah makan ini karena letaknya yang begitu strategis di pinggir jalan raya Jogja-Magelang, ada Rumah Makan Cindelaras.

 

Cindelaras, Rumah Makan Warisan Keluarga

Rumah Makan Cindelaras terletak di dusun Sidoarjo, Taman Agung Muntilan, tepatnya sebelah kiri jalan Raya Jogja-Magelang sebelum jembatan Pabelan dari arah Muntilan. Di sini Sahabat Gemilang bisa menikmati masakan khas Jawa, seperti mangut nila, mangut beong dan mangut lele yang menjadi andalan dari Rumah Makan Cindelaras. Selain itu ada beberapa menu lain yang disajikan di rumah makan ini seperti, pecel lele, pepes nila, wader kali, ayam goreng, opor ayam, uceng goreng, dan sebagainya. Semua menu masakan yang disajikan adalah makanan tradisional Jawa sehingga ramah banget untuk lidah Sahabat Gemilang.  

 

Rumah makan Cindelaras telah berdiri sejak tahun 1948 dan memiliki keunikan tersendiri yakni bangunan yang klasik, khas rumah adat Jawa. Di dalamnya terdapat beberapa pilar yang meskipun sudah berdiri puluhan tahun, tetap terlihat kokoh. Ada alasan tersendiri bagi Suyanto, pemilik Rumah makan Cindelaras tetap mempertahankan gaya klasik pada arsitektur Cindelaras. Konon rumah makan ini adalah rumah tempat tinggal keluarga, sehingga jika Sahabat Gemilang menikmati masakan di rumah makan ini serasa makan di rumah sendiri.

Suyanto, pemilik rumah makan Cindelaras mengisahkan bagaimana sihhh awal mula berdirinya rumah makan Cindelaras ini.

Rm Cindelaras ini warisan, mbak,  jadi saya generasi ke 3, pertama yang mendirikan itu almarhum mbah saya si Mbah Pairah atau Mbah Kromodimejo. Awal berdirinya sekitar tahun mungkin konon kabarnya tahun 1948 habis clash, (menurut) cerita orang-orang di sini. Kemudian bergulir kepada ibu saya. Peralihan itu sekitar tahun 1981-1982, kemudian ibu saya surut (meninggal) tahun 1991 kemudian dilanjutkan ayah saya. Ayah saya surut tahun 2004, jadi 2004 sampai sekarang kami yang mengelola”.

Karena, rumah makan ini adalah rumah makan warisan dan turun menurun maka bangunannya pun juga turun temurun. Dengan tujuan menjaga dan mempertahankan tradisi rumah adat jawa, selain itu bangunan yang ditempati  adalah rumah pusaka yang harus dijaga dan dipertahankan keasliannya.

Begitu juga dengan nama Cindelaras yang turun menurun, awalnya Cindelaras bukanlahhh nama rumah makan. Namun, nama peternakan milik ayah Suyanto.

 “Dulu ayah saya sebelum meneruskan mengelola RM ini, pertama itu ayah saya pemborong, pemborong bangunan kemudian setelah berhenti dari borong bangunan beralih ke peternakan, lhaa peternakan itu peternakan ayam, peternakan ayam itu  dinamakan peternakan Cindelaras. Jadi, nama Cindelaras itu setelah ayah saya mengelola RM, peternakannya ditinggalkan kemudian namanya dipakai (jadi rumah makan cindelaras)”, kisah Suyanto.

Rumah makan ini memang turun menurun ya Sahabat Gemilang, sampai-sampai nama rumah makan saja warisan dari nama peternakan ayam, sungguh unik Sahabat Gemilang. Ohhh iya Sahabat Gemilang... Selain itu, rasa juga harus selalu dijaga keasliannya lhoo, tak heran jika ada beberapa pengunjung yang ketagihan untuk balik dan mencicipi masakan di rumah makan ini.

 

Resep Andalan si Mangut Lele  

 

 

Soal rasa memang sangat diperhatikan oleh Suyanto, dari d ulu sampai sekarang tetap sama enaknya. Apalagi menu unggulan, mangut lelenya, karena teskturnya yang lembut maka bumbunya yang gurih langsung meresap kedalam daging lele tersebut, ditambah dengan cabe yang masih utuh sebagai pelengkap... wahhhh bisa bayanginkan Sahabat Gemilang, betapa legitnya mangut lele khas Cindelaras.

Sahabat Gemilang penasaran kan? Bagaimana lezatnya mangut lele diolah. Tapi jangan khawatir Suyanto siap bagi-bagi resepnya nihhh untuk Sahabat Gemilang, karena pemilik rumah makan Cindelars ini tidak pernah merahasiakan resep dan proses pembuatannya. Untuk resepnya langsung saja yuk kita dengar rahasianya dari Mita, sang juru masak rumah makan Cindelaras.

 “Pertamanyakan (parut) santan, santan putih trus dikasih gula jawa kira-kira itu 2 lirang trus sama garam 2 sendok, dikasih salam laos yang sudah dicuci, selanjutnya ditambah bumbu yang sudah ditumis, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit merah, lalu bumbu yang diulek ada kencur, kunir,  jahe, sama merica, sama jeruk purut.

Waah ternyata proses pembuatannya cukup mudah ya! Mita mengaku dalam satu hari ia selalu beberapa kali memasak, jadi saat masakan yang disajikan di meja depan sudah mau habis, Mita lantas memasak lagi makanan yang baru, tidak dengan menghangatkan masakan yang sudah matang lho Sahabat Gemilang! Hal ini dilakukan untuk selalu menjaga kesegaran masakan yang disajikan, terutama mangutnya yang selalu jadi menu favorit pengunjung.

Meski masakan di sini semuanya terasa begitu lezat, Mita mengaku makanan yang disajikan tidak pakai penyedap rasa lhooo!

 “Nggak ya. Soalnya kan gurihnya dari santan. Nggak pakai penyedap rasa, kok mbak, kan gurihnya dari santan itu, cuman garam sama gula. Santannya juga dari kelapa parut, kelapa asli”, ungkap Mita.

 

Wahhh... makan enak sekaligus sehat nihhh...

Menurut Mita, sekali masak mangut, membutuhkan waktu sekitar ¼ sampai ½ jam, jadi ngga perlu tunggu lama ya Sahabat Gemilang kalau perut anda sudah lapar, hehe. Bahan-bahan yang digunakan pun, terjamin kualitasnya lhooo... seperti ikan lele yang diolah, dipesan langsung dari suplier di Jogja, sedangkan untuk nasinya dipilih dari beras berkualitas di daerah Sawangan karena rumah makan Cindelaras ini selalu inginmenjaga kualitas bahan makanan yang disajikan.

 

Saatnya Mencicipi Menu Andalan : Mangut Lele!

Mangut lele adalah menu unggulan di rumah makan Cindelaras ini, jadi jangan heran jika pengunjung ramai, dalam satu hari Rumah makan Cindelaras bisa menghabiskan 30 kilo lebih ikan lele, wow! Biasanya saat-saat ramai pengunjung adalah pada jam makan siang, juga pada libur akhir pekan maupun libur lainnya. Terbukti, saat itu jelang jam makan siang, Rumah Makan Cindelaras sudah mulai ramai dikunjungi pecinta kuliner tradisional. Salah satunya Heri Susanto, asal Semarang, yang mengaku selalu rindu dengan Rumah Makan Cindelaras karena selain masakannya yang lezat, juga arsitekturnya yang klasik.

 “Ya ada khasnya sini, beda memang, lele mangut ya... itu yang paling enak di sini. Tapi tadi saya malah nggak makan itu, tapi saya malah pengen uceng, ternyata ucengnya enak lhooo... Uceng itu iwak kali yang kecil-kecil itu digoreng. Kalau sama wader beda, wader agak lebar tapi kalo uceng agak panjang kecil2 gitu, lebih enak ucengnya rasanya, rasanya lebih gurih gitu lhooo”, jelas Heri.

 

Siang itu saya disuguhi menu unggulan Cindelaras, mangut lele. Sekilas lihat tampilannya aja udah ngiler banget, mangut lele disajikan di piring berkuah pedas khas mangut dan bertabur cabe rawit ganas, wow pedasnya langsung glek di tenggorokan! Gak sabar icip, langsung aja saya santap! Hmmmm tekstur mangut lelenya lembut banget! Dan bumbunya meresap hingga ke dalam daging! Pedasnya? Juga langsung meresap ke lidah. Aduh air mana air.. selain mangut lele, ada juga mangut nila dan mangut beong. Dua mangut ini masing-masing teksturnya lebih kasar daripada lele, tapi soal rasa dan pedas, nggak ada duanya! Apalagi kalau anda ceplus juga cabe rawit ganasnya, wow lidah semakin berapi-api!

 

Soal Harga, Ramah di Kantong

Lantas berapa rupiah ya yang harus kita siapkan untuk menikmati seporsi mangut? Mungkin selama ini anda mengira Rumah makan Cindelaras adalah rumah makan mewah dengan segmentasi pengunjung menengah ke atas. Saya pun berpikir demikian karena tiap kali melintasi Rumah Makan Cindelaras, selalu banyak mobil pengunjung yang parkir, sehingga membuat rumah makan ini terkesan mahal. Eits, jangan salah Sahabat Gemilang, ternyata para pengunjung tersebut memang sudah terlanjur jatuh cinta dengan menu masakan Cindelaras yang ternyata harganya juga terjangkau.

Suyanto sang pemilik Rumah makan mengaku, target pengunjung rumah makan Cindelaras ini adalah menengah ke bawah, bukan menengah ke atas seperti yang selama ini saya duga, hehe. Jadi jangan khawatir untuk merogoh kocek anda ya Sahabat Gemilang, semua kalangan bisa ikut memanjakan lidah di rumah makan Cindelaras ini. Karena, hanya dengan uang Rp.8000 saja Sahabat Gemilang sudah dapat sajian lezat di rumah makan ini. Anda bisa mendapatkan nasi, sayur, telur, dan satu gelas es teh. Enak di perut, nyaman juga kantong kan...

Selain itu jika Sahabat Gemilang ingin menikmati lezatnya mangut lele, Sahabat Gemilang cukup mengeluarkan uang Rp.12.000 saja... dan taraaaa.... anda  sudah dapat menikmati lezatnya nasi hangat dan mangut lele, serta segarnya es teh manis Cindelaras. Nah, kalau anda ingin mencoba sensasi kuliner mangut yang lain, nggak kalah lezatnya mangut kepala beong berukuran besar. Harganya diipatok antara 20 sampai 30 ribu, dan satu porsinya bisa untuk 3 sampai 4 orang karena ukurannya yang begitu besar, anda mungkin tidak akan sanggup menghabiskannya sendirian. So, cukup terjangkau kan harganya.

 

Mbah Srenti, Pelayan Setia RM Cindelaras

Jika anda singgah di Rumah Makan Cindelaras, Sahabat Gemilang akan menemui seorang mbah yang selalu siap melayani anda di depan. Namanya mbah Srenti, yang sangat setia dengan keluarga bapak Suyanto sejak generasi pertama Cindelaras sampai sekarang. Mbah Srenti sudah ikut keluarga ini sejak 40 tahun silam, dan setia melayani tamu-tamu Cindelaras. Saat ini umur mbah Srenti kurang lebih 80 tahun. Meski usianya sudah cukup tua, Mbah Srenti tampak lincah melayani tamu yang hendak makan. Dengan telaten Mbah Srenti mengambilkan makanan yang diinginkan pelanggan.. Suyanto pun berseloroh tentang kesetiaan mbah Srenti...

 “Mbah Srenti itu pembantu dari mbah saya itu, jadi peninggalan dari mbah saya masih itu, ikut sejak dari mbah saya sampai sekarang jadi dari mbah saya kemudian ikut ibu saya, kemudian ikut bapak saya, kemudian ikut saya sekarang, tetap kita pertahankan”.

           

Kesetiaan mbah Srenti kepada keluarga ini patut diacungin jempol, kalau perlu like sebanyak-banyaknya. Biasanya nihhh, jika Sahabat Gemilang berkunjung ke rumah makan Cindelaras Mbah Srenti akan stand by melayani para pelanggan yang datang. Meski katanya agak sedikit galak sihhh, namun itulah keunikan dari rumah makan ini . Mbah Srenti ingin menyajikan hidangan yang sempurna baik rasa maupun sajiannya. Ia tak ingin tampilan lauk yang nantinya akan disajikan rusak dan membuat para pelanggan tidak berselera. Sungguh mulia ya... niat mbah Srenti... 

            Di samping itu, karena rumah makan Cindelaras adalah rumah makan warisan keluarga maka tak heran jika hampir sebagian karyawannya adalah keluarga sendiri sebanyak 14 orang termasuk juru masak tadi.

Untuk Sahabat Gemilang yang penasaran dengan masakan khas Cindelaras, perlu dicatat dan diingat-ingat... bahwa rumah makan Cindelaras buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam dan buka setiap hari, jangan datang selain jam itu ya... nanti malah disuruh cuci piring, heheeheee. Pengunjung biasanya datang pada jam-jam makan, seperti pada jam makan siang. Apalagi kalau hari minggu atau waktu liburan rumah makan Cindelaras ini akan ramai dengan pengunjung, baik dengan keluarga, kolega, maupun teman lama.

 

Komplain, Kami Terima Untuk Terus Perbaiki Diri

            Mengelola suatu usaha memang butuh kesabaran dan kerja keras. Begitu juga dengan Suyanto, hal yang membuat ia bahagia adalah ketika pelanggannya puas dengan makanan maupun pelayanan di Cindelaras, namun sebaliknya duka yang dialami adalah ketika pelanggan yang datang tidak puas karena pelayanan di Cindelaras

Suyanto mengaku beberapa kali mendapat komplain dari pengunjung. Suyanto justru merasa senang jika ada pelanggan yang komplain, karena ia mendapat masukan untuk kemajuan Cindelaras. Luar biasa ya, karena banyak biasanya banyak orang yang tidak senang ketika dikritik.

 “Ada komplain biasanya Alhamdulillah, tapi yang kita sayangkan kalau mereka tidak puas tidak komplain malahan, karena kita tidak dapat memperbaiki diri. Dengan adanya komplainkan kita bisa memperbaiki diri, kekurangan kita dimana kan kita tau”.

           

Hal-hal yang beberapa kali dikomplain pelanggan biasanya terjadi karena kondisi rumah makan yang sangat ramai, sehingga pelanggan terlalu lama menunggu untuk menu yang dipesannya.  Namun, soal cita rasa masakan patut diacungi empat jempol karena sejauh ini menurut Suyanto tidak pernah ada komplain soal rasa masakan. Nahhh... jika Sahabat Gemilang mau berkunjung ke rumah makan Cindelaras, sangat disarankan untuk memberikan komentar ya... Misalnya, porsinya kurang banyak mungkin... heheeee, kalo itu bayarnya juga harus lebih ya... Komentarnya bisa anda sampaikan secara langsung pada karyawan yang bertugas pada hari itu supaya bisa langsung ditindaklanjut oleh Cindelaras.

 

Mimpi Sederhana Tentang Cindelaras

Kurang lebih 12 tahun mengelola rumah makan Cindelaras, Suyanto berharap usaha rumah makan yang ia kelola selama ini bisa semakin maju, dapat berguna untuk masyarakat sekitar dan tentunya harga yang ditawarkan tetap terjangkau.

“Harapannya ya semakin maju, bisa  berguna untuk masyarakat sekitar, harganya tetep terjangkau.

Selain itu, pengembangan fasilitas rumah makan sudah direncanakan, apalagi jika banyak pesanan yang menginginkan partai besar. Karena, biasanya banyak pesanan dari kantor-kantor seperti perbankan, maupun perusahaan lainnya. Kalau Sahabat Gemilang ingin merayakan ulang tahun atau temu kangen bareng keluarga atau teman lama mungkin, bisa juga lho mengadakan acara makan-makan besar disini. Dijamin bakal ketagihan nantinya.

Namun, untuk membuka cabang baru, Suyanto mengaku belum berencana sampai sana, karena ingin tetap fokus mengelola satu rumah makan dulu. Mungkin untuk ke depannya, rumah makan Cindelaras bisa membuka cabang di setiap kota, biar nantinya Sahabat Gemilang bisa menikmati masakan khas rumah makan Cindelaras ini dimanapun anda berada, Heheheeee

Bagaimana Sahabat Gemilang, kece bukan rumah makannya!...  Ngga usah pikir panjang langsung saja kunjungi Rumah makan Cindelaras di pinggir Jalan Raya Magelang-Jogja, sebelah kiri jalan sebelum jembatan Pabelan, jika anda dari arah Muntilan. Rumah Makan Cindelaras buka jam 8 pagi hingga jam 8 malam, dijamin lezat makanannya! fanyrachma


GALERI FOTO

Agenda

Peresmian
Kamis, 20 Desember 2018