ASI Eksklusif, Asupan Terpenting Bagi Bayi


Created At : 2016-08-15 05:56:56 Oleh : Fany Rachmawati Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 1095

                              

Beberapa waktu belakangan, seringkali kita mendengar atau mungkin melihat betapa gencarnya Pemerintah mengkampanyekan pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Entah melalui media cetak, elektronik, online, bahkan melalui media baliho di sudut-sudut jalan. Tapi sebetulnya, apakah masyarakat sudah paham apa itu ASI Eksklusif, bagaimana metode pemberiannya, serta yang paling penting, apa sih manfaat ASI Eksklusif untuk bayi dan ibu sendiri?

Selasa (09/06/2016), Radio Gemilang FM berkesempatan untuk ngobrol langsung dengan dr. Yeni Suryaningtyas, Kepala Puskesmas Kota Mungkid seputar pentingnya ASI Ekslklusif. Berikut ini kami hadirkan ulasannya untuk anda.

 

Apa Itu ASI eksklusif ?

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada usia 0 sampai 6 bulan semenjak bayi baru lahir. Jadi yang dimaksud dengan pemberian ASI saja ini tidak ditambah dengan air putih, pisang atupun makanan pendamping lain. Jadi hanya ASI saja selama 0 sampai 6 bulan.

.

Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Magelang Masih Rendah

Pemahaman masyarakat kita terhadap ASI eksklusif ini masih kurang. Banyak faktor yang menyebabkan pemberian ASI eksklusif terutama di Kabupaten Magelang rendah. Menurut survey baru 39% ibu yang memberi ASI ekskusif kepada bayinya.

Survey berdasarkan laporan bulanan, terutama dari data Puskesmas Kota Mungkid yang menyatakan di tahun 2014 hanya 11,21% dan tahun 2015 hanya 12,91% bayi  berusia 0 sampai 6 bulan yang mendapatkan ASI saja. Padahal target untuk program gizi masyarakat secara nasional adalah 44% dan target provinsi 70%. Jadi masih jauh sekali dari target.

 

Faktor Penyebab Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif

Dr. Yeni menyebutkan ada beberapa faktor penyebab rendahya keberhasilan ibu dalam memberi ASI Eksklusif ini. Yang pertama dari faktor ibu, bisa jadi sang ibu sibuk bekerja. Kemudian karena faktor psikologis Ibu, mungkin karena ASI-nya kurang banyak keluar atau mungkin karena anatomi dari putingnya yang cenderung inverted (condong ke dalam atau terlalu besar). Dan juga faktor fisik dari ibu.

 

Yang kedua karena faktor keluarga, dukungan keluarga yang masih kurang. Misalnya ketika bayi menangis, keluarga mengira dia masih lapar maka mereka akan langsung menambahkan makanan selain ASI.

 

Yang ketiga dari lingkungan luar, dimana ada promosi susu formula yang gencar sekali. Jadi begitu bayi lahir dan ASI kurang, maka akan langsung beli susu formula.

Keempat, faktor dari Rumah Sakit, karena dalam praktiknya ada yang tidak mendukung pemberian ASI. Contohnya jika sang ibu baru saja menjalani operasi cessar, maka sang bayi akan dipisah kemudian diberi dot. Padahal itu semua bisa disiasati dengan inisiasi menyusui dini. Itulah yang membuat rendahya pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Magelang pada umumnya dan Puskesmas Kota Mungkid pada khususnya.

 

Kenapa Harus ASI Eksklusif?

“Karena sebetulnya ASI itu memberikan semua energi, gizi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama. Jadi semua zat gizi ada di ASI”, tegas dr. Yeni.

Kedua, pemberian ASI eksklusif berdasarkan penelitian dapat mengurangi resiko kematian bayi dari penyakit-penyakit yang menular seperti diare dan radang paru. Jadi kalau dilakukan penelitian, anak yang diberi ASI Ekslusif dari usia 0 sampai 6 bulan kemungkinan dia terkena diare dan radang paru akan lebih sedikit dibanding anak yang tidak diberi ASI Ekslusif

Ketiga, dalam ASI Ekslusif 88% terdiri dari air. Jadi setiap kali ibu menyusui bayinya, bayi akan memperoleh air dari ASI. ASI mengandung semua yang diperlukan untuk menghilangkan rasa haus dan membuat bayi kenyang. Jadi sebetulnya kalau sudah minum ASI, tidak perlu makanan lain dari usia 0 sampa 6 bulan.

Keempat, ASI Eksklusif memiliki kandungan air yang murni tanpa adanya campuran apapun. Sehingga bisa melindungi bayi dari penyakit.

Kelima, lambung bayi masih kecil jadi apabila dia diberi minum air putih atau mungkin ditambah dengan makanan lain selain ASI. Maka tidak ada tempat lagi untuk menerima ASI yang seharusnya dibutuhkan.

Keenam, ASI Eksklusif dapat mengurangi kemiskinan. Karena dengan ASI Eksklusif, masyarakat tidak perlu untuk menganggarkan dana untuk membeli susu formula. Itulah enam alasan pentingya pemberian ASI Eksklusif.

 

Bagaimana Dengan Ibu Bekerja?

Selepas kita melahirkan, bagi ibu yang bekerja pasti akan mendapatkan jatah cuti, biasanya 2 bulan. Cara memberikan ASI secara konsisten adalah :

Yang pertama, sebelum berangkat kerja kita bisa memerah ASI kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca kemudian disimpan di kulkas. Apabila ditempat kerja ada sarana Laktasi kita bisa memerah ASI lagi di saat produksi telah penuh, kemudian disimpan lagi di dalam kulkas. Menyimpan ASI di dalam kulkas bisa tahan hingga satu hari untuk diberikan pada bayi tanpa mengurangi nilai gizi.

ASI Perahan (ASIP) yang disimpan di kulkas bawah bisa tahan selama 5-6 hari. Sedangkan ASIP beku yang disimpan di freezer, idealnya bisa tahan hingga 6 bulan.

Sumber : The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol, 2010.

 

Klinik Laktasi, Solusi Menyusui Bagi Ibu Bekerja

Kendala bagi ibu bekerja untuk memerah ASI adalah masih sulitnya mendapatkan ruang khusus laktasi. Maka dari itu Puskesmas Kota Mungkid di bulan Agustus tahun ini akan membuka pelayanan baru, yakni Klinik Laktasi.

Klinik Laktasi dibuka bulan Agustus 2016 dengan kegiatan konseling untuk konsultasi bagi ibu-ibu yang mengalami kesulitan dalam menyusui dan pojok laktasi. Klinik ini memang sudah seharusnya ada di semua SKPD dan semua instansi. Untuk memberikan ruang laktasi di Puskesmas Kota Mungkid, tidak hanya menyediakan ruang tapi juga konseling tersebut.

Nantinya di sesi konseling laktasi akan ada konselor ASi yakni petugas kesehatan yang sudah dilatih tentang ASI Eksklusif dan bersertifikat (saat ini sudah ada 1 orang). Konselor itu nantinya akan memberikan pengetahuan kepada calon ibu sejak hamil  dan diarahkan ke Klinik Laktasi untuk diberikan pengetahuan mengenai ASI. Selain itu juga memotivasi ibu-ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif. Ada juga pijat laktasi, jadi bila ada ibu ada yang bermasalah ketika menyusui maka akan diajari cara memijat payudara agar mengeluarkan ASI secara lancar.

Klinik Laktasi ini juga memiliki standard khusus menurut Peraturan Kemenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Bahwa Puskesmas itu harus ada ruang laktasi dengan standard isi ruang laktasi yang meliputi : Laktasi Kitt, adalah seperangkat alat untuk keperluan memompa ASI (seperti pompa, botol dan alat pembersih). Kedua, di Klinik Laktasi harus ada wastafel. Ketiga, ada kulkas untuk menyimpan ASI, dan yang keempat ada dispenser untuk keperluan minum ibu. Klinik ini dibuka secara resmi di akhir Agustus tahun ini. Dengan adanya klinik ini, diharapkan pemberian ASI Eksklusif di wilayah Kota Mungkid bisa meningkat, terutama dari kalangan ibu bekerja.

 

Pentingnya IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

Yang dimaksud Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah refleks pada bayi dalam mencari puting ibu untuk menyusu yang dilakukan sekitar satu jam setelah bayi lahir. Jadi begitu bayi lahir tidak usah dimandikan, namun setelah dipotong tali pusarnya langsung diletakkan di dada ibu. Membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu dalam jangka satu jam atau lebih sampai menyusui yang pertama selesai.

Memang tidak semua ibu langsung keluar ASI-nya sesaat setelah melahirkan, namun sebenarnya ASI pertama akan langsung keluar setelah melahirkan, yakni kolostrum. Meskipun hanya sedikit, sudah cukup untuk kebutuhan bayi. Maka dari itu posisi pelekatan bayi dengan ibu harus sempurna, sehingga bayi dapat lancar meminum asi pertama yang dikeluarkan pada ibunya. Selain itu kolostrum ini adalah ASI yang paling banyak zat gizinya. Maka dari itu, kolostrum yang keluar berwarna kuning ini bukanlah karena kotor. Jadi, berikan saja pada bayi, jangan dibuang”, ujar dr. Yeni meyakinkan.

Semakin sering bayi menyusu maka semakin banyak ASI yang keluar.

Jika disusui terus, ASI tidak akan habis. Justru sebaliknya, jika tidak dikeluarkan ASI akan habis. Karena kebutuhan bayi akan ASI berbanding lurus dengan produksi ASI di tubuh ibu. Maka dari itu, jika bayi tidak segera diletakan di dada ibu untuk proses IMD setelah dilahirkan, refleks putingnya baru akan mucul lagi 40 jam setelahnya.

Manfaat lain IMD adalah meningkatkan hubungan khusus ibu dengan bayi karena kontak kulit. Merangsang kontraksi otot rahim ibu sehingga mengurangi risiko pendarahan. Memperbesar peluang ibu untuk memantapkan kelanjutan kegiatan menyusui. Mengurangi stress ibu karena rasa puas sudah berhasil melalui tahap IMD ini.

Sementara itu, IMD juga menyimpan manfaat bagi bayi, yakni dapat menjaga suhu tubuhnya karena suhu dekapan ibu lebih baik daripada suhu cahaya lampu. Mengatur pernapasan dan detak jantung bayi karena begitu didekap ibu dia akan berhenti menangis. Mengurangi stress si bayi. Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri puting ibu. Dan yang terpenting, bayi dapat menerima kolostrum yang sangat bermanfaat bagi bayi.

 

Fakta dan Mitos Seputar ASI

Benarkah ada mitos terkait dengan makanan yang dikonsumsi ibu? Misal si ibu minum es, maka ASI akan dingin dan bayi bisa pilek? Atau jika ibu makan pedas, rasa ASI juga menjadi pedas?

Tidak benar, karena makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu tidak melewati ASI. Namun ada penyakit yang membuat ibu tidak boleh memberi ASI, seperti HIV/AIDS karena penularannya bisa lewat ASI. –fanyrachma-  

GALERI FOTO

Agenda

Peresmian
Kamis, 20 Desember 2018